GBI Tanjung Bunga Makassar
Gembala Pdt.Arlo W.J Lolong Sth
Sabtu, 25 Juli 2020
Sabtu, 13 Juni 2020
Sabtu, 06 Juni 2020
Sabtu, 23 Mei 2020
Senin, 04 November 2013
Rahasia Sukses Pengusaha Tionghoa
1. Terlibat sejak dini
Di kalangan pebisnis Tionghoa, melibatkan keluarga sejak dini adalah hal biasa. Bila seorang ayah membuka rumah makan, maka anak-anaknya ditugaskan menjadi pelayan, sedangkan istri menjadi kasir. Begitu anak beranjak dewasa, mereka sudah menguasai seluk-beluk bisnis di luar kepala dan menjalankannya tanpa canggung.
2. Administrasi dan pembukuan yang baik
Sangat jarang toko yang dijalankan pengusaha Tionghoa kehabisan stok barang.
Sebab mereka menerapkan sistem administrasi barang yang baik. Sedangkan pembukuan
yang baik membuat arus kas berjalan lancar.
3. Dua puluh persen biaya hidup
Sebelum bisnis benar-benar sukses (dengan kata lain sudah kaya raya), orang Tionghoa
terbiasa hidup sederhana, yaitu dengan cara menggunakan hanya 20 persen dari
penghasilan mereka. Bila punya pendapatan Rp 10 juta, maka yang digunakan untuk biaya
hidup hanya Rp 2 juta saja dan sisanya ditabung atau diinvestasikan.
4. Berani ambil risiko
Keyakinan bahwa selalu ada kesempatan di setiap rintangan, membuat pengusaha
Tionghoa lebih berani mengambil risiko. Kata gagal sepertinya sudah dihapus dari
kamus mereka.
5. Survei dan belajar
Pengusaha Tionghoa yang akan memulai usaha tak segan bertanya dan belajar kepada
siapa pun untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai usaha yang akan
dimulainya. Mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang usaha yang akan digeluti
membuat usaha mereka cepat meroket, karena sudah tahu seluk beluknya.
6. Pelayanan terbaik
Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan, ‘Jika tak pandai tersenyum, jangan membuat
toko.” Maksudnya, Anda harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Tanpa
pelayanan yang memuaskan, dijamin pelanggan akan pindah ke toko sebelah.
7. Memelihara relasi
Pengusaha Tionghoa terkenal pandai menjaga hubungan dengan pelanggannya. Hal
sederhana yang acap dilakukan adalah memberikan hadiah kepada pelanggan. Meski
tak selalu berharga mahal, namun tetap akan meninggalkan kesan baik bagi
pelanggannya, sehinga mereka ingin selalu kembali ke toko tersebut.
*sumber : www.pesona.co.id
Di kalangan pebisnis Tionghoa, melibatkan keluarga sejak dini adalah hal biasa. Bila seorang ayah membuka rumah makan, maka anak-anaknya ditugaskan menjadi pelayan, sedangkan istri menjadi kasir. Begitu anak beranjak dewasa, mereka sudah menguasai seluk-beluk bisnis di luar kepala dan menjalankannya tanpa canggung.
2. Administrasi dan pembukuan yang baik
Sangat jarang toko yang dijalankan pengusaha Tionghoa kehabisan stok barang.
Sebab mereka menerapkan sistem administrasi barang yang baik. Sedangkan pembukuan
yang baik membuat arus kas berjalan lancar.
3. Dua puluh persen biaya hidup
Sebelum bisnis benar-benar sukses (dengan kata lain sudah kaya raya), orang Tionghoa
terbiasa hidup sederhana, yaitu dengan cara menggunakan hanya 20 persen dari
penghasilan mereka. Bila punya pendapatan Rp 10 juta, maka yang digunakan untuk biaya
hidup hanya Rp 2 juta saja dan sisanya ditabung atau diinvestasikan.
4. Berani ambil risiko
Keyakinan bahwa selalu ada kesempatan di setiap rintangan, membuat pengusaha
Tionghoa lebih berani mengambil risiko. Kata gagal sepertinya sudah dihapus dari
kamus mereka.
5. Survei dan belajar
Pengusaha Tionghoa yang akan memulai usaha tak segan bertanya dan belajar kepada
siapa pun untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai usaha yang akan
dimulainya. Mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang usaha yang akan digeluti
membuat usaha mereka cepat meroket, karena sudah tahu seluk beluknya.
6. Pelayanan terbaik
Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan, ‘Jika tak pandai tersenyum, jangan membuat
toko.” Maksudnya, Anda harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Tanpa
pelayanan yang memuaskan, dijamin pelanggan akan pindah ke toko sebelah.
7. Memelihara relasi
Pengusaha Tionghoa terkenal pandai menjaga hubungan dengan pelanggannya. Hal
sederhana yang acap dilakukan adalah memberikan hadiah kepada pelanggan. Meski
tak selalu berharga mahal, namun tetap akan meninggalkan kesan baik bagi
pelanggannya, sehinga mereka ingin selalu kembali ke toko tersebut.
*sumber : www.pesona.co.id
Minggu, 03 November 2013
Arti Pengusaha/Wirausahawan
Dalam UU No.3 Tahun 1982 :
Usaha adalah setiap tindakan , perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan bekerja serta berkedudukan dalam wilayah tertentu, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Wirausahawan adalah adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengaduan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Berikut untuk dapat menjadi Wirausahawan yang Sukses :
1. Menggali diri sendiri
Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya.
2. Kemampuan yang diperlukan
2. Kemampuan yang diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area utama yaitu :
*Keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian,
pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know- how),
keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan
keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai, mengembangkan, dan
mengelola perusahaan.
*Keterampilan dalam membut keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akutansi,
produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha baru.
*Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan kewirausahaan. Beberapa keterampilan
ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin, pengambil resiko, inovatif,
teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.
produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan
mengembangkan usaha baru.
*Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan kewirausahaan. Beberapa keterampilan
ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin, pengambil resiko, inovatif,
teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.
3. Kesalahan Umum dan Solusinya
Sepuluh kesalahan umum yang sering dilakukan oleh wirausahawan :
- Kesalahan dalam Mengelola
- Kurangnya Pengalaman
- Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
- Kontrol Keuangan Kurang
- Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.
- Upaya Pemasaran yang Lemah
- Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif. Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
- Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis
- Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.
- Pertumbuhan Tidak Terkendali
- Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.
- Lokasi Kurang Strategis
- Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian seni dan sebagian ilmu. Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.
- Kontrol Persediaan Barang Buruk
- Pengendalian persediaan barang adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang sering terabaikan.
- Harga tidak tepat
- Menetapkan harga yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
- Ketidakmampuan dalam Membuat Transisi Entreprenurial
- Setelah memulai,akan terjadi pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.
Berikut adalah solusi untuk mengatasinya:
- Mengenal bisnis secara mendalam.
- Mengembangkan rencana bisnis yang matang.
- Mengelola keuangan.
- Memahami laporan keuangan.
- Belajar mengelola manusia secara efektif.
- Jaga kondisi Anda.
4. Perbedaan antara Wirausahawan dengan profesi lainnya
Kelebihan - kelebihan yang dimiliki, yaitu:
- Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
- Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
- Untuk mencapai potensi penuh Anda.
- Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
- Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
- Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
Kekurangan yang dimiliki, yakni:
- Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
- Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
- Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet melakukan survey, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.
- Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
- Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
- Putus asa,sangat membutuhkan dedikasi, disiplin, dan keuletan untuk mengatasinya.
*sumber : id.wikipedia.org/wiki/wirausahawan
- Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
- Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.
- Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif. Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
- Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.
- Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.
- Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian seni dan sebagian ilmu. Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.
- Pengendalian persediaan barang adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang sering terabaikan.
- Menetapkan harga yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
- Setelah memulai,akan terjadi pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.
Kelebihan - kelebihan yang dimiliki, yaitu:
- Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
- Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
- Untuk mencapai potensi penuh Anda.
- Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
- Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
- Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
Kekurangan yang dimiliki, yakni:
- Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
- Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
- Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet melakukan survey, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.
- Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
- Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
- Putus asa,sangat membutuhkan dedikasi, disiplin, dan keuletan untuk mengatasinya.
*sumber : id.wikipedia.org/wiki/wirausahawan